Perjalanan Tauhid chapter IV
Lets write ayoo mumpung saya lagi semangat untuk menulis saya ingin melanjutkan sedikit mengenai perjalan Tauhid chapter IV. Ya dari pada bengong sendirian dirumah mau jalan badan juga masih sakit. Di edisi yang keempat ini saya ingin memberikan faktor atau sebab kedua yang menyebabkan manusia tanpa sadar berbuat syirik yaitu “ MENGIKUTI SESUATU ATAS AZAS IKUT KEBANYAKAN ORANG”. Allah Berfirman “dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)
Kawan kawan sekalian dari ayat tersebut saya yakin kawan kawan sekalian sudah emndapatkan kesimpulan bahwa mengikuti kebanyakan orang itu merupakan suatu kesalahan ya mending sih kalo memang kita mengikuti kebanyakan orang tersebut berda di jalan yang benar lah kalo salah, dan tidak sesuai dengan ketentuan Allah dan rasulnya…nah lo!! Dan taukah juga kalian bahwa kebanyakan penghuni neraka itu kebanyakan dari bangsa jin dan manusia??ya itu dia kerena bisanya cuman ikut ikutan tadi tanpa mkau tau dasarnya apa dan kenapa dia harus mengikuti kebanyakan orang tersebut. Saya pernah berdialog masalah agama sama seseorang yang sebaya masalah agama saya kasih tau yang Insya Allah bener eh malah bilang gini bahasa banjarnya ya karena dia orang banjar “aku umpat urang banyak haja gen pasti bujur” artinya kurang lebih gini aku mau ikut orang banyak aja pasti bener. Halah hari gini masih ngomong kayagitu kasian banget dia ngotot sih dikasih tau wkwkwk..
Penyakit mengikuti kebanyak orang inipun juga telah disindir oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an sebab bagaimanapun masalah ini apabila telah dikerjakab oleh kebanyakan orang maka dia sepertinya telah menjadi dalil atau dasar yang membenarkan prilaku tersebut, sekalipun mereka meninggalkan kebenaran dengan dasar pembenaran kebhatilan hanya disebabkan oleh orang yang banyak telah melakukannya. Hal ini dituangkan Allah dalam firmannya “ dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".(Al Baqarah 170)
Yah saya rasa ayat tersebut cukup jelas ketika kaidah kaidah tertentu atas peninggalan nenek moyang yang bertentangan denga agama kita harus dan wajib ditinggalkan. Akan tetapi selama ini ketika dilarang sebagaimana hal tersebut diatas maka mereka yang diberi peringatan tersebut menjawab ini merupakan peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan padahal jiak mereka mengetahui bahwa apa yang mereka ikuti tersebut menyalahi jalan Allah apakah mereka masih mau mengikutinya??atau kalau mereka tau bahwa apa yang disampaikan nenek moyang mereka tersebut hanya mengada ada sehingga mengakibatkan syirik dan menyesatkan dari jalan Allah apakah mereka masih mau mengikuti??. Di tempat kediaman saya hal tersebut banyak dilakukan orang secara tidak sadar padahal perbuatan tersebut mereka senangi dan tunggu tunggu tiap tahunnya yah ada sebuah pantai dimana tiap tahun pantai tersebut selalu dipenuhi dengan manusia manusia yang belum sadar apa yang telah mereka perbuat ,mereka mengorbankan kepala sapi, ayam untuk dilarutkan ke pantai dan hal ini bukan bertujuan kepada Allah tetapi kepada selain Allah yaitu yang dipercaya sebagi penghuni pantai yang meberikan rejeki hal ini sudah tidak masuk akal dan melawan akan asma Allah yang Maha Pemberi Rezki. Masyarakat berbondong bondong pergi kesana tanpa mau mencari dasar atas apa yang mereka lakukan tersebut yah itung itung ikut orang banyak khan rame disana ya rame juga masuk nerakanya mau??.Hal ini secara tidak sadar mungkin pernah kita lakukan. Ya mumpung masih ada nafas ada umur dan kesempatan banyak banyak aje kite minta ampun kepada Gusti Allah dan banyak banyak bertaubat aje ye supaya ngga diamsukin ke nerake nye jah kok jadi betawi sih abis ninton film almarhum bunyamin kejangki neh hehe
kawan kawan sekalian sekiranya Al haq atau kebenaran itu bukan atas dasar bimbingan Allah SWT melalui kitab sucinya Al-Qur’an, atau emang ada sudah dari sononya seorang itu beriman atau tidak. Tetapi harus dicaari diteliti dan ditelaah, barangkali para da’I ulama atau penyeru sudah tak kuat lagi berda’wah menyeru kepada ajaran Tauhid yang sesungguhnya, karena tantangan dari ajaran nenk moyang mereka yang diyakini secara turun temurun telah benar benar mendarah daging dan bahkan merasuk kedalam lubuk jiwa yang paling dalam yah bisa dikatakan hal itu mereka tanamkan sampai ke dalam tulang sum sum mereka haha maaf ya lebay. Dan hanya orang yang mendapat hidayah dari Allah lah yang dapat keluar dari penyakit taklid leluhur ini.
Wallahu a’lam bisshawab,,
Jangan lupa kasih komentarnya ya